gtag('config', 'G-79B5EEGJ1S');

RoswitaPL.com: Februari 2022

Minggu, 27 Februari 2022

Jalan-Jalan ke Pantai Pasir Putih

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Hola moms... Selamat libur lumayan panjang nih...😆 Siapa yang libur malah berkutat ngerapihin rumah kayak aku? Cung moms! Hehe... Aku biasanya libur selain manfaat waktu untuk istirahat di rumah juga untuk rapih-rapih rumah yang gak kepegang kalau hari kerja. Makanya biasanya weekend itu dinikmati dengan laundry day dan cooking day! Hehe. Karena Haura selalu minta bundanya masak yang "gak biasa" di hari weekend. Kalau biasanya di weekday masak yang cepet-cepet aja, maka di weekend biasanya aku masak yang unik-unik. Bikin cimol, bikin kue, bikin spaghetti, dan lain-lain yang bisa melibatkan Haura sebagai tim hore. 😆 Udah agak sore, Haura udah bobo cantik, Ayahnya lagi riding (me time ceunah mah...) Bundanya mulai ngeblog deh... 😆 Kali ini mau sharing tentang pengalaman kami jalan-jalan cantik minggu kemarin ke Pantai Pasir Putih di PIK dekat Pulau Reklamasi. Jadi kami jalan-jalan ke Pulau Reklamasi lalu mampir ke Pantai Pasir Putih. Ini kali pertama kami berkunjung kesana. 

Jalan-jalan ke pantai pasir putih

Awalnya kami hanya akan berkendara keliling Bogor saja, mengingat virus Omicron masih marak. Jadi seperti biasa cuma bawa bekal untuk dimakan di mobil sambil menikmati pemandangan jalanan Bogor. Tapi suami mendadak mengubah rencana (Yap, pak suami memang tipe "ujug-ujug" atau spotan uhuy...). Dia bilang "Ke Utara yuk?". Aku fikir ke Bogor Utara dong, manut-manut aja. Gak taunya ke Jakarta bagian Utara! Gubrak! Beliau bilang mau ngasih lihat aku dan Haura Pulau Reklamasi. Karena kebetulan aku anak rumahan yang dari kecil sampe nikah maennya sekitaran Bogor aja, girang lah kalau di ajak keluar Bogor. 

Sabtu, 19 Februari 2022

Resep Bunda Haura : Cipuk (Aci Kerupuk)

Resep cipuk,aci kerupuk


 

Assalamu'alaikum... Halo moms... Jadi sekarang lagi marak jajanan serba olahan Aci, kalau di Resep Bunda Haura sebelumnya aku nulis cirambai tanpa bubuk cabe. Kali ini aku mau share resep berbahan dasar tepung tapioka lagi. Olahan Aci yang hits di bandung ini namanya Cipuk atau singkatan dari Aci Kerupuk (kalau aku salah, komen di bawah ya moms...😉). Jadi aku tau tentang Cipuk ini dari IG Food Blogger Bandung (Maaf aku lupa udah lama soalnya). Ada tukang Cipuk yang diliput sama foodblogger itu, dan yang beli antri. Bentuknya bulet-bulet di adonannya keliatan kerupuk bawang yang warna-warni itu loh.. Kebetulan itu juga kerupuk favorit aku 😍. Hasrat pengen nyobain pun muncul. Nyari-nyari di g*food atau gr*bfood belum ada yang jual nih Cipuk di Bogor. Akhirnya searching cara bikinnya ternyata udah banyak yang bikin di IG. Baca-baca dari beberapa resep jadi cusssss langsung bikin sendiri!

Di postingan resep bunda haura sebelumnya (Kalau mau lihat resep lainnya tinggal klik "Resep Bunda Haura" di Categories ya 😉) aku bahan tentang Tepung Tapioka. Mulai dari bahan dasar, perbedaan dengan tepung sagu, manfaat dan lain-lain. Monggo dilihat ya.

Baca Juga : Resep Bunda Haura : Cirambay Tanpa Bubuk Cabe

Baca Juga : Resep Bunda Haura : Spagheti Nyemek Tomat

 Maka kali ini aku akan bahas tentang bawang putih. Karena kata mamah bikin aci ga enak kalau bawang putihnya ga kerasa dan ga wangi. Jadi setiap masak kita lebih suka pake bawang putih kating. Karena aromanya yang lebih pekat dan rasa bawangnya lebih kuat, ukurannya pun lebih besar jadi mudah untuk ngupas dan motong-motongnya. Ternyata bawang putih kating ini asalnya dari Tiongkok loh. Ciri dari bawang putih kating ini adalah ukurannya yang kecil namun memiliki siung yang besar. Pada bagian dalam atau dagingnya memiliki tekstur yang padat dan basah. Sedangkan pada bagian kulit luarnya memiliki warna putih bersih menyerupai kertas.

Kamis, 10 Februari 2022

Inspirasi : Kenalan Sama Profesi Auditor Halal Yuk!

 

KENALAN SAMA PROFESI AUDITOR HALAL

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Hola moms... Minggu kemaren (6 Februari 2022) dapat kesempatan untuk ikut free seminar (paling demen nih... ikutan yang gratis-gratis trus dapet ilmu...😍 Moms juga samaan kan?! Komen di bawah yang samaan sama aku...) dari Latih.co. Aku dapet info dari temen kantor, gak pake mikir panjang langsung lah aku daftar. Jadi seminarnya membahas tentang profesi Auditor Halal. Materinya disampaikan oleh mba Meilisa Wahyu Widayanti,S.TP. seorang Halal Auditor dari LPPOM MUI. Kenapa aku excited?? Soalnya ini salah satu cita-cita karir yang aku dambakan (Aamiin Ya Rabb..) , makanya karena hal ini juga aku mantap untuk melanjutkan kuliah S2 Manajemen Teknologi Pangan Halal. Nyambung kan??? Nyambung karena memang sekarang pun aku sedang bekerja di Laboratorium Pengujian Makanan jadi sejalur. Mari kita mulai kenala sama profesi yang satu ini...


Ada logo ini di makananmu?



Logo Halal dari  LPPOM MUI
Logo Halal dari  LPPOM MUI

Apakah kalian suka merhatiin logo ini di produk makanan kalian? Ini adalah logo HALAL beserta nomer sertifikat HALAL yang dikeluarkan oleh LP POM MUI.

Kenapa sih harus di kasih label halal? 

Selasa, 01 Februari 2022

Keamanan Pangan : Tugas Kita Bersama

Keamanan Pangan : Tugas Kita Bersama

"Tidak ada ketahanan pangan tanpa keamanan pangan". Nampaknya hal yang disampaikan oleh FAO (Food and Agriculture Organization) dan WHO (World Health Organization) pada Hari Keamanan Pangan Dunia tanggal 7 Juli 2021 lalu benar adanya.  Karena tidak dapat kita pungkiri kalau keamanan pangan adalah salah satu hal yang masih kita hadapi sebagai salah satu dari sekian banyak PR negeri ini. Minimnya informasi mengenai praktek keamanan pangan menjadi salah satu PR (pekerjaan rumah) bersama.  Salah satu kasus yang terjadi baru-baru ini mengenai keamanan pangan adalah tentang keracunan yang dialami oleh 30 siswa SDN 29 Gunung Sariak, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat. Diduga para siswa keracunan usai menyantap baso bakar di depan sekolah pada 11 Januari 2022 lalu.

Headline Berita Keracunan Makanan (Source : Kompas.com)
 

Dikutip dari portal berita kompas kalau siswa mengalami pusing dan mual usai menyantap baso bakar , dan segera dilarikan ke RSUD Rasidin.  "Ketahuannya setelah satu orang siswa merasa pusing dan mual. Awalnya dikira hanya pusing biasa, tapi ternyata ada beberapa siswa lain. Ada 30 orang," kata Wakil Kepala SDN 29 Sungai Sariak, Afrizal kepada Kompas.com . 

Back to Top