gtag('config', 'G-79B5EEGJ1S');

RoswitaPL.com: Januari 2021

Jumat, 29 Januari 2021

Liburan Di Bogor, Ke Bumi Katulampa Convention Resort Yuk!


 

Adakah yang sudah menyusun list panjang untuk pergi liburan setelah pandemi COVID - 19 ini berakhir? Aku!! Hehe 😁 Rindu banget rasanya menikmati liburan bersama keluarga tercinta keluar kota menikmati sisi lain dari dunia, tanpa takut atau khawatir dengan pandemi. Tapi selain liburan ke tempat jauh yang perlu perencanaan matang, kita sekeluarga juga suka liburan yang ringkes, praktis, yang deket-deket aja yaitu Staycation.

Buat kita berdua yang sama-sama kerja, apalagi suami sewaktu  sebelum pandemi menyerang, abis subuh udah di kereta, abis magrib udah di kereta lagi πŸ˜‚. Bagi kita, ngerencanain liburan pendek merupakan refreshing di tengah kepadatan kerjaan masing-masing semacam quality time aku,suami,dan our little princess , haura. Salah satu pilihan kita adalah staycation. Nah udah pada tau kan apa sih staycation? Kalau ngitip dari website traveloka, Staycation berasal dari dua kata bahasa Inggris yakni stay dan vacation. Stay bisa diterjemahkan menjadi “tinggal”, sedangkan vacation memiliki arti “liburan”. Jika digabungkan, maka kedua kata ini bisa diartikan secara sederhana sebagai liburan dengan tinggal atau menetap di suatu tempat.
 
 Nah buat kami berdua liburan ala staycation ini memang praktis. Gak cape, semua ada di hotel/resort, anak happy, ayah bunda bisa santai, dan yang pasti quality time terpenuhi dong. Kalau kami berdua biasanya survey dulu sebelum memilih tempat untuk staycation. Ada beberapa hal yang harus ada di tempat tujuan liburan kami nanti. Antara lain ada kolam renang (Ini WAJIB karena Haura suka banget berenang), makanannya enak (bisa diliat dari komen-komen di aplikasi),dan deket supermarket (karena kalau liburan bareng keluarga itu kita ga akan tau hal tak terduga apa yang akan terjadi πŸ˜‚ . Iya gak sih moms
 
Ini salah satu pengalaman kami staycation di salah satu resort di Kota Bogor, Bumi Katulampa Convention Resort. Kami sendiri sudah 2x kali kesini di tahun 2019 akhir, dan Maret 2020. Dan untuk menghindari zonk saat pilih tempat staycation, berikut beberapa tips dari aku untuk kalian pemburu staycation kayak aku dan suami πŸ˜†
 
 

Minggu, 24 Januari 2021

Pengalaman Intermediate Blogging Online Class bersama TJI

Minggu ini agak produktif ya karena bisa dua kali posting tulisan di blog πŸ˜†. Aku kali ini mau sharing tentang pengalaman selama di dunia blogosphere (gaya padahal sampe sekarang masih newbie πŸ˜‚). Dan sharing pengalaman selama ikut kelas blogger online, Intermediate Blogging dari The Jannah Institute. Jangan salah ya! Ini walau kelas pembelajarannya online tapi kualitas materinya tetep kayak tatap muka sama mentornya. Karena kita benar-benar dibimbing satu persatu sama mba Prita HW selaku mentor. Sebelumnya aku mau cerita sedikit tentang perjalananku sampai roswitapl.com ini ada.

Kelas Blog Online
Photo by Anete Lūsiņa on Unsplash

kenapa suka ngeblog?

Sebelum kenal dunia blog dengan segala keasikan blogosphere-nya. Aku memang udah jatuh cinta sama menulis  dari kecil. Dan memang udah terbiasa nulis di buku diary , hadiah dari Papah waktu aku kecil. Satu buku penuh pindah ke buku lain, sampe beli buku biasa yang disampul cantik dengan kertas kado warna-warni dan di hias macem-macem stiker kalau bahasa keren sekarang journaling. Curhatannya? Alay bangetπŸ˜‚! Gak jauh dari VMJ (Virus Merah Jambu) alias naksir-naksir kakak kelas atau berantem sama temen. Dari demen nulis di atas kertas, kemudian mulai tertarik pindah nulis di dunia maya. Apa motivasi untuk menulis? Ada banyak, salah satunya perkataan dari salah satu penulis senior di Indonesia :

  


 

Jadi menurutku, dengan aku menulis sama saja dengan membuat autobiografi untuk diri sendiri. Yang nantinya bisa dibaca ketika aku sudah tua, atau dibaca oleh anak dan cucu. Makin terpacu untuk menulis setelah kepergian papah, saat aku masih SMP. Karena saat itu masih rentan dan butuh tempat untuk mencurahkan isi hati. Jadi buku diary jadi tempat paling nyaman saat itu. 

Karena kepergian papah yang begitu cepat, saat itu ngerasa kurang punya kenangan yang bisa diinget dari sosok papah. Dari sini aku mikir kalau setelah kita ga ada, apa yang akan bersisa dari kita? Dari situ aku semakin memantapkan hati untuk menulis. Biar walau nanti raga sudah tidak nampak, tapi karya masih terpampang. Jadi anak cucu bisa tau, sosok Roswita Puji Lestari itu orangnya kayak apa sih?😁 Suka apa sih? Hobinya apa? Aku malah bikin podcast juga biar suara juga bisa di denger terus πŸ˜‚

 

Blog, kelas blog online, kelas online

 

 

Kalau  ditanya ngeblog dari tahun berapa , sebenernya aku udah mulai nulis di dunia maya dari SMP pake Friendster (sayangnya sekarang udah ga ada. Padahal waktu aku SMP ini seru banget. Adakah dulu yang punya aku friendster moms?πŸ˜†). Lalu sempet pindah ke multiply , tapi karena ga ngerti balik ke nulis di buku diary selama SMA. Kemudian aku mulai ngeblog lagi di tahun 2009. Tepatnya 26 Juni 2009, ini postingan blog pertamaku disini. Main-main ya moms πŸ˜‚. Aku suka ketawa-ketawa sendiri kalau baca tulisan aku pas zaman kuliahπŸ˜†. 

Jadi pas kuliah tingkat 1 aku mulai bikin blog, ketularan dari kakakku. Adapun flatform blog pertamaku, aku menggunakan blogspot. Dan dikarenakan kakakku juga, hingga akhirnya bisa gabung dengan komunitas blogger Bogor atau lebih dikenal dengan Bloggor. Disini aku banyak kenal dengan blogger senior yang baik-baik. Btw , itu desain bagian atas blog belajar otodidak loh pake corel draw pas zaman kuliah. Mungkin kalau diliat-liat biasa aja ya? Tapi buat aku yang belajar via tanya-tanya doang bangga dong! 😁 Haha.

 

Kelas blog online, kelas online
Blog Pertamaku, Jejak Perjuanganku

Lanjut dari blog pertama, Jejak Perjuanganku yang isinya cerita keseharian dari siswi sampe mahasiswi. Dan akupun mulai tertarik untuk upload karya-kayak fiksi aku, sebelumnya aku biasa nulis cerpen dan puisi di buku. Tapi kayaknya kalau punya blog khususnya karya fiksi seru deh. Akhirnya munculah blog lain untuk nampung karya-karya tulis aku kayak puisi atau cerpen atau cerbung.

Ta'aruf (Part 3) : Fit And Proper Test

Di Part ini aku akan bahas proses ta'aruf selanjutnya setelah pertemuan pertama. Tentunya semakin kesini semakin mendekati tahapan pernikahan ya. Dimana A Fahru akan kerumah untuk bertemu dengan mamah mengutarakan maksud untuk mengkhitbah (meminang) aku. Namun ternyata mamah ngasih semacam rintangan sebelum tahap pertemuan 2 keluarga besar. Maka dari itu part ini aku kasih judul "Fit And Proper Test". Kira-kira rintangannya apa ya? Bisa ga ya? Kita langsung masuk ke ceritanya ya.πŸ˜‰

 Buat yang baru baca part 3, baiknya baca dulu part sebelumnya biar nyambung ya. Part 1 ceritanya tentang proses waktu mamah ACC CV Ta'aruf dari A Fahru. Dan di Part 2 di ceritakan tentang proses pertemuan pertama kami didampingin guru ngaji masing-masing. 


Baca juga : Ta'aruf (Part 1) : CV di ACC Mamah!

Baca juga : Ta'aruf (Part 2) : Pertemuan Pertama!

 

 

Gambaran rintangan proses taaruf
Photo by Interactive Sports on Unsplash
 

 

Tahapan Ta'aruf

 

 

 

Jadi setelah pertemuan pertama. Kami masih beberapa kali saling kirim email via Teh Linda dan Kang Rizal. Walau kami berdua sudah sepakat untuk komitmen kearah yang serius, tidak serta merta komunikasi kami menjadi bebas semaunya. Selama proses ta'aruf komunikasi kami berdua masih difasilitasi guru ngaji kami masing-masing. Kenapa? Untuk menjaga proses agar terhindar dari fitnah. Untuk menanyakan atau menyampaikan yang harus disampaikan sebelum proses ta'aruf selanjutnya, khitbah. 

Di email aku sempet menyampaikan kalau pasti akan jutek sama A Fahru selama proses. Kenapa? Jadi sebelum ta'aruf aku sebenernya udah bilang ke Teh Linda kalau bisa ta'arufnya aku duluan aja yang OK sama ikhwannya , aku ga masalah di tolak (kalau nantinya ikhwannya ga OK sama aku). Karena kalau ikhwannya dluan "ada rasa tertarik" akunya pasti gamau (Haha..bukan jual mahal ye! Beda!). Karena aku ada pengalaman traumatis sama cowok yang duluan suka sama aku. Jadi kalau sama cowo yang suka sama aku, AKU OTOMATIS JUTEK, GALAK, NGEJAUH

Traumanya kenapa? Nantilah kalau aku mau aku bahas. Hehe. 

Karena aku dan A Fahru mau ke tahap selanjutnya, aku ceritain ke A Fahru via email lewat Teh Linda.  Dan, MasyaAllah , A Fahru siap untuk dijutekin dan di galakin. Dia gamasalah katanya. Dan bener kok selama proses aku sering block kontak dia, telepon dia aku reject WAHAAHAHA....πŸ˜‚ Pernah nih, 2 minggu sebelum menikah aku sakit, dan dia jenguk ke rumah bawa buah, aku gamau nemuin, akhirnya mamah yang ketemu. Mau ngomong h-2 nikah aja pas meeting sama panitia, mejaku kututup pake tumpukan dus air mineral biar ga liat muka dia! SEBEGITUNYA SERIUS! πŸ˜‚

Haura perjuangan ayah mendapatkan bunda begitu KERAS!πŸ˜‚

Senin, 18 Januari 2021

Ta'aruf (Part 2) : Pertemuan Pertama!

Melanjutkan part sebelumnya tentang proses ta'arufku dan suami. Kalau sebelumnya dijelaskan tentang proses pertukaran CV ta'aruf. Banyak yang tanya di postingan sebelumnya. Kenapa sih pakai CV dalam proses ta'aruf? Jadi tahapan pertama dalam prose ta'aruf memang bertukar CV isinya memang persis kayak mau ngelamar kerja, bedanya ini untuk ngelamar anak gadis orang! Hehe.
 
Bedanya ada visi dan misi tentang pernikahan, juga gambaran tentang keluarga masing-masing. Fungsinya? Biar ga kayak beli kucing dalam karung dong! πŸ˜‰ Makanya proses ta'aruf baiknya di bantu oleh orang yang dapat mempertanggung jawabkan kedua belah pihak (di prosesku di bantu oleh guru ngaji kami), karena yang dijodohin bukan kucing persia, tapi manusia.😊

 

<span>Photo by <a href="https://unsplash.com/@zane404?utm_source=unsplash&amp;utm_medium=referral&amp;utm_content=creditCopyText">Zane Lee</a> on <a href="https://unsplash.com/s/photos/meeting?utm_source=unsplash&amp;utm_medium=referral&amp;utm_content=creditCopyText">Unsplash</a></span>
Photo by Zane Lee on Unsplash

 

Proses Ta'aruf
Seminggu setelah email dari teteh murobbi (guru ngaji aku), Teh Linda. Kita berdua akan bertemu untuk memaparkan visi misi rumah tangga masing-masing (sudah tertera di CV sebenarnya, jadi kali ini semacam wawancara tahap 1 lah klo di dunia kerja πŸ˜…). Jadi sebelum pertemuan kita diminta untuk meyiapkan pertanyaan - pertanyaan seputar pribadi , keluarga, dan gambaran pernikahan yang dinginkan. Sempet blank sih soalnya kan ini baru pertama lolos sampe tahap pertemuan (yang sebelum-sebelumnya baru ampe tahap tukar CV aja soalnya tapi udah ga ACC mamah .). 

Akhirnya dibimbing sama Teh Linda, dikasih contoh pertanyaannya. Aku bikin draft pertanyaan (kerenkan mau nanya aja pake draft πŸ˜‚) aku revisi ke mamah, khawatir ada pertanyaan titipan dari mamah , dan revisi tahap akhir ke Teh Linda. Mau nanya aja, kayak bimbingan skripsi πŸ˜‚. Yaiyalah! Ini soal urusan sekali seumur hidup, gabisa main-main harus ditanya sampe akar-akarnya. Harus bikin list pertanyaan!

<span>Photo by <a href="https://unsplash.com/@aaronburden?utm_source=unsplash&amp;utm_medium=referral&amp;utm_content=creditCopyText">Aaron Burden</a> on <a href="https://unsplash.com/s/photos/question?utm_source=unsplash&amp;utm_medium=referral&amp;utm_content=creditCopyText">Unsplash</a></span>
Photo by Aaron Burden on Unsplash
 

Sabtu, 09 Januari 2021

Ta'aruf (Part 1) : CV di ACC Mamah!

Dari kemarin mau nulis ini (rasanya lagi mood bahas proses ta'aruf dulu). Taaruf  artinya adalah perkenalan. Perkenalan yang aku bahas adalah perkenalan yang dilakukan sebelum menikah, bukan pacaran karena ta'aruf sendiri punya rambu-rambu yang harus dipenuhi untuk menjaga keberkahan dalam proses menuju pernikahan. Jadi saat kita menyatakan siap untuk ta'aruf artinya kita siap untuk melakukan proses serius menuju pernikahan, ga boleh main-main ya πŸ˜’.


taaruf, proses taaruf,biro jodoh
Photo by Fabrizio Verrecchia on Unsplash

Kalau bahas jodoh , aku ibaratin kayak traffic light, dulu aku pernah bahas di blog aku disini. Kadang kita harus paham kode yang Allah kasih, kapan harus maju, mundur, atau diam karena belum saatnya. Kisah aku sama suami kurang lebih dari awal lampunya sudah Ijo (Ya memang jodoh!πŸ˜‚ InsyaAllah dunia akhirat. Aamiin) Oh iya moms,dari dulu aku suka kalimat di lagu film Ayat-Ayat Cinta yang potongan liriknya ini,

"Jika memang takdir cinta pasti bertemu, meski kau dan aku ada diujung dunia."

Karena memang aku sama suami ada di dunia yang beda. Kampus beda, daerah kerja beda, passion beda, ga ada korelasinya. Jadi pas awal memang aku sulit banget nerima keberadaan dia dalam hidup aku. Kalau panitia nikahan aku sama Aa Fahru pasti ikutan gereget deh pas kita proses hahaha. Karena memang aku yang nikah mereka yang khawatir. Apalagi mamah liat anaknya yang ajaib. Jujur moms, ini aja aku nulis sambil senyum-senyum geli inget masa-masa itu. πŸ˜†

Minggu, 03 Januari 2021

Bismillah 2021 : 1st Posting!

Assalamu'alaikum Wr. Wb. 

Hola moms... Hola amigos...

<span>Photo by <a href="https://unsplash.com/@judebeck?utm_source=unsplash&amp;utm_medium=referral&amp;utm_content=creditCopyText">Jude Beck</a> on <a href="https://unsplash.com/s/photos/new-year-2021?utm_source=unsplash&amp;utm_medium=referral&amp;utm_content=creditCopyText">Unsplash</a></span>
Photo by Jude Beck on Unsplash


Postingan pertama nih di 2021. Tadinya tanggal 31 kemarin mau update, tapi terkendala karena qadarullah lambung aku kambuh. Jadi harus istirahat. Hiks, udah di rumah gabisa kemana-mana gabisa update blog juga. Sedih akutuh.. 😭

Jadi kenapa judul kali ini "Bismillah 2021". 

Memulai tahun baru ini "Dengan nama Allah". Karena hanya Allah-lah yang bisa memberikan umur yang panjang hingga saat ini. Perjuangan panjang terjadi di Tahun 2020, dan hanya Allah yang memberikan kekuatan untuk melewati semua yang terjadi di tahun 2020. Dimulai dari pengalaman di rumahkan oleh kantor di bulan Maret. Yang tadinya berpenghasilan, pemasukan jadi menurun signifikan. Namun Allah Maha Pemberi Rezeki, kami masih mendapat uang makan meski dirumahkan, setidaknya cukup untuk membeli beras selama sebulan, alhamdulillah. 

<span>Photo by <a href="https://unsplash.com/@timmossholder?utm_source=unsplash&amp;utm_medium=referral&amp;utm_content=creditCopyText">Tim Mossholder</a> on <a href="https://unsplash.com/s/photos/closed-business?utm_source=unsplash&amp;utm_medium=referral&amp;utm_content=creditCopyText">Unsplash</a></span>
Photo by Tim Mossholder on Unsplash

Kemudian ujian berikutnya ketika di akhir tahun aku, mamah dan Haura dinyatakan positif Covid-19. Sungguh masa-masa yang bikin kami sekeluarga drop. Terutama mamah,  keadaannya sempat drop parah karena tidak nafsu makan hampir 2 minggu.
Back to Top